CMP (Classic Mulberry Powder) adalah minuman klorofil dari daun mulberry (Morus alba L) dengan rasa mint yang segar, tersedia dalam bentuk serbuk dengan kemasan sachet sehingga lebih praktis dan ekonomis. Produk ini mempunyai kembarannya yaitu CMP Original (Chlorophyl Mulberry Powder Original) yang rasanya lebih hambar, atau tidak berasa.
Di Indonesia Mulberry juga sangat dikenal dalam budidaya ulat sutra, dan juga sudah sangat lama dipakai untuk keperluan pengobatan. Selain itu juga banyak dipakai dalam industri karena kadar klorofilnya yang tinggi dan tanamannya mudah dibudidayakan.
Pengobatan tradisional dengan Mulberry ini juga sudah terjadi di negara China, yaitu untuk menyeimbangkan energi tubuh, menurunkan kadar gula, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbanyak air susu ibu, membuat penglihatan mata lebih terang dan meluruhkan kentut.
Klorofil: Misteri Terbesar dalam Kehidupan
Sampai sekarang orang belum bisa membuka tabir misteri yang ada di balik klorofil, bagaimana molekul yang kecil ini bisa merubah energi cahaya menjadi energi kimia? Selain itu klorofil adalah mukjizat terbesar di muka bumi, tanpa klorofil mustahil ada kehidupan.
Beberapa peneliti telah meraih Nobel, diantaranya: (1) Dr. Richard Willstater, yang menemukan struktur kimia klorofil (1915; (2) Dr. Hans Fisher, yang menemukan persamaan struktur kimia antara hemoglobin dan klorofil (1950). Kemiripan struktur kimia ini yang menjadikan klorofil secara alamiah dapat diterima oleh tubuh dan menjadi nutrisi vital pada manusia.
Dalam buku "The Healing Power of Chlorophyll", Dr Bernard Jensen menjelaskan percobaannya ketika mengganti darah tikus dengan klorofil dan tikus tetap hidup.
Klorofil: Untuk Pengobatan
Dr. Bernard Jensen (1908~2001), dalam bukunya: "Health Magic Through Chlorophyll From Living Plant Life" menyatakan bahwa klorofil adalah makanan terhebat yang dapat mengatasi masalah anemia seseorang. Dia menjelaskan tentang eksperimennya dengan merendam pasien-pasiennya dalam bak mandi yang berisi cairan klorofil hangat selama 30 menit setiap hari, dan setelah 3 minggu jumlah sel darah mereka meningkat secara signifikan. Marwaha dkk, tahun 2004 mempublikasikan penemuannya bahwa klorofil dapat membantu pasien thalasemia mengurangi kebutuhan transfusi darah baik volume maupun intervalnya.
Klorofil: Untuk Pencegahan dan Pengobatan Kanker
1. Klorofil mampu mengikat sejumlah senyawa karsinogen seperti: alfatoksin-B, penyebab kanker lever. Alfatoksin adalah senyawa toksik (beracun) yang dihasilkan oleh beberapa spesies jamur. Jamur-jamur ini umumnya tumbuh pada jagung, kacang dan kedelai. Sedangkan jenis jamurnya: Aspergillus flavus, Aspergillus paraceticus dan Aspergillus nomius. Klorofil juga mampu mengikat senyawa aromatic pollycyclic dalam tembakau, dan senyawa heterocyclic amines dalam daging yang dimasak, keduanya bersifat karsinogen. Dalam bukunya "The Wheatgrass Book" Ann Wigmore (1995), menyatakan bahwa klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, dimana makanan dan obat-obatan lain sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak dengan menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah, serta secara kimiawi menetralisir polutan-polutan.
2. Pakar klorofil dunia Dr. Hugo Sheer (Jerman) bersama-sama team penelitinya (Dr. Leenawati Limantara, satu-satunya dari Indonesia) mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 2006 dalam Journal Phothochemistry and Phothobiology 82(3) tentang potensi penggunaan bakteri klorofil sebagai Phothosyntezer Agent untuk Phothodynamic Tumot Theraphy.
Klorofil: Mengikat Lemak
"Klorofil adalah salah satu pangan yang memiliki kemampuan mengikat lemak. Molekul klorofil memiliki ekor fitol yang bersifat takut air (hidrofobik), praktis akan efektif mengikat lemak dan mengeluarkannya melalui sistem ekskresi" (Leenawati Limantara, M. Sc, Ph. D).
Berdasarkan penelitian lain oleh Dr. Alsuhendra M. Sc., klorofil terbukti mampu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Klorofil yang efektif mengikat lemah, otomatis menurunkan berat badan.
Klorofil: Sebagai Antibiotik
Klorofil terbukti efektif sebagai antibiotik, selain mampu melumpuhkan radikal bebas. Bahkan sebagai antibiotik tidak hanya bekerja di dalam tubuh, tetapi juga bisa digunakan sebagai desinfektan, yaitu untuk mengobati luka infeksi dari luar. Dalam "The American Journal of Surgery 1940, Benyamin Cruskin, MD., merekomendasikan klorofil untuk mencegah dan menyembuhkan beragam infeksi maupun luka.